Sejarah
Perkembangan STKIP Taman Siswa
STKIP Taman Siswa
Bima hadir dan terinspirasi dari pengalaman pendiri Yayasan, Drs. H. Sudirman
Ismail, M.Si. yang sejak tahun 1980-an sampai 2000mendirikan lembaga-lembaga
kursus dan mengelola sekkolah-sekolah pada tingkat Sekolah Menengah Ataa (SMA).
Mulai dari STM, SMKK, dan SMPS. Ketiga sekolah tersebut merupakan sekolah
kejuruan yang orientasi dan tujuannya mudah diserap oleh pasar kerja. Jika dipertanyakan
apakah sekolah-sekolah tersebut masih eksis? Tentu jawabannya adalah
sekolah-sekolahnya boleh tiada, namun semangat, daya juang dan pengorbanan
menjadi pengalaman, permata yang tak ternilai. Bermodal dari buka-tutup
(jatuh-bangun) mendirikan sekolah-sekolah di tingkat SMA, melahirkan tekad,
keberanian, untuk beralih mendirikan perguruan tinggi. Semangat tiada menyerah,
terus menjadi api yang menyala sepanjang hayat masih dikandung badan. Pesan
moral itu yang diajarkan Drs. H. Sudirman Ismail, M.Si. pada kami sebagai anak
dan kepada kita untuk dijadikan pengalaman hidup.
Sebagai putra pertam,
Drs. H. Sudirman Ismail, M.Si. rasanya berirama subjektif bila saya memberikan
penilaian pada forum ini, bahwa sikap, tekad, langkah, keberanian dalam
mendirikan lembaga perguruan tinggi cukup spekulatif, tidak pada cara berpikir
dalam situasi normal. Memperhatikan, bahwa berdasarkan Undang-undang nomor 20
tentang Sistem Pendidikan Nasional, untuk mendirikan pendidikan tinggi, harus
sudah ada ijin dari pemerintah (Kabupaten, Propinsi, Pusat) dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional (sekarang berubah menjadi Kemendiknas) cq.
Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) serta persyaratan-persyaratan lain yang
juga sangat berat, termasuk kepemilikan uang dan tanah.
Di tahun 2005,
bermula dari rekomendasi Bupati Bima dan Gubernur Propinsi NTB, STKIP Taman
Siswa Bima mulai berdiri dengan membuka, menerima, dan menyelenggarakan
perkuliahan, bertempat di SMPN Kalampa (gedung pinjaman). Adapun program yang
diselenggarakan adalah Diploma Dua PGSD, S1 Pendidikan Sejarah, S1 Pendidikan
Matematika dengan jumlah mahasiswa 120 orang. Pada saat itu pula tantangan,
tekanan yang datang dari luar maupun dari dalam silih berganti, ibarat berada
dimedan perang, etos perjuangan, bermodal keberanian dan sangat menentang arus,
menjadi spirit untuk bisa terus bertahan, disaat media massa di Bima terus
menyuarakan, mempersoalkan status STKIP Taman Siswa Bima. Tekanan-tekanan tersebut
tidak hanya datang dari luar, akan tetapi juga datang dari dalam diri mahasiswa
yang merasa terganggu dan mulai ragu pada skdidtensinya sebagai mahasiswa.
Tekanan dari
berbagaipihak tersebut tidak membuat pengurus yayasan, sivitas akademika
menyerah, malah semakin memperkuat komitmen untuk terus berusaha dan berdo’a
tiada henti agar bisa mendapatkan ijin operasional. Akhirnya, pada hari Kamis
tanggal 4 Juli tahun 2007, STKIP Taman Siswa Bima di resmikan secara langsung
oleh Bapak Drs. H. AM. Fatwa (saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua MPR
2004-2009) dengan ijin operasional SK.Mendiknas, Noomor: 176/D/O/2007 dengan 5
(Lima) Program Studi mendapat ijin perpanjangan yakni S1 Pendidikan Sejarah
Nomor: 3531/D/T/K-VIII/2007, Pendidikan Matematika Nomor: 4054/D/T/K-VIII/2007,
Pendidikan Fisika Nomor: 4055/D/T/K-VIII/2007, Pendidikan Bahasa Inggris Nomor:
3532/D/T/K-VIII/2007, dan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Nomor:
4056/D/T/K-VIII/2007.
Pada tahun 2011
proses akreditasi yang lakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT) terhadap 5 program studi tersebut, sehingga pada tahun tersebut
ke-lima program studi tersebut memperoleh akreditasi dari BAN-PT.
Pada tahun 2012,
STKIP Taman Siswa Bima diberikan kepercayaan oleh Dikti untuk menyelenggaran 2
(dua) program studi baru yaitu Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
dan Program Studi S1 Pendidikan TIK. Dua Program studi tersebut langsung
diberikan akreditasi oleh Dikti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar